MA Darul Ulum Purwogondo

Jl. Kromodiwiryo Purwogondo RT. 05 / RW. 01 Kalinyamatan Jepara

Terbentuknya Peserta Didik yang Sholih dan Sholihah

UPAYA MENDEKATKAN MUSEUM TERHADAP GENERASI MUDA

Kamis, 02 September 2021 ~ Oleh Muhammad Faizuddin, S.Kom. ~ Dilihat 2075 Kali

UPAYA MENDEKATKAN MUSEUM TERHADAP GENERASI MUDA

(Oleh : Naila Faza Zulfa)

A. Gambaran Umum Tentang Museum

  1. Pengertian Museum

Secara etimologis, museum berasal dari kata Yunani, mouseion, yang sebenarnya merujuk kepada nama kuil untuk sembilan Dewi Muses, anak-anak Dewa Zeus yang melambangkan ilmu dan kesenian. Bangunan lain yang diketahui berhubungan dengan sejarah museum adalah bagian kompleks perpustakaan yang dibangun khusus untuk seni dan sains, terutama filosofi dan riset di Alexandria oleh Ptolemy I Soter pada tahun 280 SM.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19/1995, Museum adalah lembaga penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda bukti material manusia serta alam dan lingkungan guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.

Berdasarkan definisi yang diberikan International Council of Museums (ICOM), dalam musyawarah ke II di Copenhagen 14 Juni 1974 merumuskan:

a museum is non profit making, permanent institution in service of society and of its development, and open the public, which aquires, conserves, communicates, and exhibit for purpose of study, education and enjoyment, material evidence of human and enviroment’.

museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif di masa depan. Sejak tahun 1977 tiap tanggal 18 Mei diperingati sebagai hari Hari Museum Internasional.

  1. Jenis-jenis Museum

Museum yang terdapat di Indonesia dapat dibedakan melalui beberapa jenis klasifikasi (Ayo Kita Mengenal Museum ; 2009), yaitu :

  1. Berdasarkan koleksi yang dimiliki :

1). Museum Umum, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia dan atau lingkungannya yang berkaitan dengan berbagai cabang seni, disiplin ilmu dan teknologi, contoh Museum Nasional, Museum Ranggawarsita dan lain-lain.

2). Museum Khusus, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia atau lingkungannya yang berkaitan dengan satu cabang seni, satu cabang ilmu atau satu cabang teknologi, contoh Museum Lubang buaya, Museum POLRI, Museum Geologi di Bandung dan lain-lain.

  1. Berdasarkan kedudukannya :

1). Museum Nasional, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia dan atau lingkungannya dari seluruh wilayah Indonesia yang bernilai nasional, Contoh Museum Nasional (Museum Gajah) di Jakarta.

2). Museum Propinsi, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia dan atau lingkungannya dari wilayah propinsi dimana museum berada, contoh Museum Ranggawarsita di Semarang.

3). Museum Lokal, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia dan atau lingkungannya dari wilayah kabupaten atau kotamadya dimana museum tersebut berada, contoh Museum Kartini di Jepara.

  1. Fungsi Museum

Museum memiliki banyak fungsi yang menjadikan museum sangat penting diperhatikan oleh semua kalangan. Fungsi Museum yaitu :

  • Melakukan pengumpulan, perawatan, pengawetan dan penyajian benda yang mempunyai nilai budaya dan ilmiah
  • Melakukan urusan perpustakaan dan dokumentasi ilmiah
  • Memperkenalkan dan menyebar luaskan hasil penelitian koleksi benda yang umempunyai nilai budaya dan ilmiah
  • Melakukan bimbingan edukatif cultural dan penyajian rekreatif benda yang mempunyai nilai budaya dan ilmiah.

B. Museum Dan Generasi Muda

Museum sangatlah penting dalam kehidupan suatu bangsa, keberadaannya menjadikan kita memiliki identitas sejarah dan budaya. Museum juga memiliki peran sebagai penyambung dari mata rantai kehidupan masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.

Museum sebagi sumber informasi, memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari generasi masa kini akan fakta-fakta sejarah yang terjadi pada masa lalu sehingga kita dapat mengambil hikmah dan belajar atas pengalaman-pengalaman masa lalu sebagai bahan introspeksi diri dalam melangkah dan mengambil sikap atas peristiwa-peristiwa yang dihadapi. Museum menampilkan fakta sejarah apa adanya, tidak ditambah dan dikurangi. Nilai lebih inilah yang menjadikannya mampu menjadi sumber informasi yang obyektif, berdiri pada posisi netral dan tidak memihak.

Jika museum dianggap salah satu media yang cocok bagi pembelajaran hidup, maka setidaknya museum mampu memberikan manfaat lebih bagi generasi muda untuk mengenal diri, masyarakat dan bangsanya. Atas dasar itulah makalah dibuat dalam rangka menggugah kita sebagai generasi muda untuk lebih mencintai museum dan menjadi bagian dalam perjalanan sejarah bangsa kita.

Dalam wacana kebangsaan, generasi muda  memiliki posisi yang penting dan strategis bagi kelangsungan suatu negara. Generasi muda adalah pewaris bangsa dan negara ini, baik buruknya bangsa kedepan tergantung bagaimana generasi mudanya, apakah mereka memiliki kepribadian yang kokoh, memiliki semangat nasionalisme dan karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya. Setidaknya dalam wacana ini museum dapat mengambil peran (walaupun belum maksimal) untuk menumbuh kembangkan perasaan cinta tanah air pada generasi muda, sehingga terbentuk generasi yang diharapkan mampu menjadi penerus hal-hal baik di negara kita.

Tantangan besar yang dihadapi museum adalah bagaimana mendekatkan museum pada generasi muda, sehingga tumbuh perasaan cinta dan memiliki terhadap keberadaan museum. Pandangan generasi muda terhadap museum masih melihat bahwa museum adalah tempat dimana didalamnya tersimpan benda-benda antik, usang, berdebu dan dalam beberapa jenis bendanya malah cenderung menakutkan bagi pengunjung. Museum harus dapat mengubah stereotip tersebut, museum harus dapat tampil menarik, dapat menonjolkan sisi entertaining selain edukasi sehingga generasi muda mau datang berbondong-bondong dan menimbulkan perasaan rindu untuk datang kembali ke museum setelah mengunjunginya.

Beberapa masukan yang dapat dilakukan Museum untuk dapat  lebih menarik minat dari generasi muda, antara lain:

  • Fokus pada peningkatan kualitas museum, meliputi sumber daya manusia yang terdapat dalam museum seperti: Pengelola, Bagian Administrasi, Bagian Teknis, Tenaga konservasi, Tenaga Preparasi, Humas dan lain-lain.
  • Terus menambah koleksi-koleksi museum, sehingga pengunjung ketika datang untuk kedua kalinya menemukan hal-hal yang baru yang dapat menambah informasi dan wacana pengetahuannya.
  • Lakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah terutama di tingkat Sekolah Menengah dan Perguruan Tinggi.
  • Bekerjasama dengan guru-guru sejarah melalui sarasehan atau pelatihan, sehingga museum dijadikan sebagi media atau sumber belajar dalam pembelajaran sejarah.
  • Pengenalan kepada masyarakat tentang museum sebagai sebuah produk kebudayaan (brand image). Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengangkat Duta Museum untuk mensosialisaikan museum pada generasi muda.
  • Libatkan masyarakat pada even-even yang diselenggarakan oleh museum. Pengunjung bukan hanya datang dan melihat-lihat koleksi museum tetapi ada keikutsertaan mereka untuk menjadi bagian dari museum.
  • Pergunakan multimedia untuk promosi dan publikasi, maupun media digital untuk mendukung kemudahan pengunjung dalam mendapatkan informasi. Sosial media seperti twitter dan facebook sangat efektif untuk mempublikasikan museum, asalkan ada strategi yang menarik.
  • perlunya tampilan yang menarik dari museum. Seperti: adanya sarana umum seperti toilet yang bersih, ATM, tempat ibadah, dan tempat beristirahat, diperlukan untuk menjaga kenyamanan di sebuah museum.

Usulan-usulan yang disampaikan penulis tentunya bukanlah solusi satu-satunya yang mutlak harus dilakukan oleh museum. Saya yakin ada 1001 cara yang dapat dilakukan oleh pengambil kebijakan untuk lebih mendekatkan masyarakat (pada khususnya generasi muda) terhadap keberadaan museum. Dengan diselenggarakannya seminar ini, semoga lambat laun generasi muda Indonesia dapat lebih mencintai museum dan berbondong-bondong mengunjungi museum, sehingga Gerakan Nasional Cinta Museum (GNMC) yang dicanangkan oleh Pemerintah RI sejak tahun 2010 hingga 2014 meraih kesuksesan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Museum, Ayo Kita Mengenal Museum. Direktorat Jendral Sejarah dan purbakala. Departeman Kebudayaan Dan pariwisata. Jakarta. 2009. www. Google. co.id

Direktorat Museum, Pedoman Museum Indonesia. Direktorat Jendral Sejarah dan purbakala. Departeman Kebudayaan Dan pariwisata. Jakarta. 2008. www. Google. co.id

Peraturan Pemerintah no.19/1995. www. Google. co.id. diakses tanggal 20 Juni 2013.

KOMENTARI TULISAN INI

  1. TULISAN TERKAIT